8 Ultramarathon Paling Sulit dan Ekstrim di Dunia

Halo Serupedians

Marathon bisa dibilang sebagai olahraga yang mudah karena hanya mengandalkan gerak kaki. Tidak membutuhkan teknik khusus seperti senam atau sepakbola. Marathon yang umum, kebanyakan dilakukan di daerah jalanan perkotaan. Sehingga banyak orang berbondong-bondong mengikutinya.

Namun siapa sangka dibelahan bumi sana, ada marathon yang sangat ekstrim bahkan di luar nalar manusia. Dan yang lebih mencengangkan adalah tidak sedikit korban berjatuhan saat mengikuti marathon ini, sehingga marathon ini disebut sebagai ultramarathon.

Berikut serupedia akan mengulas 8 Ultramarathon Paling Sulit dan Ekstrim di Dunia. 

1. Everest Trail Race


Lomba lintas alam ini mungkin paling ekstrim di dunia. Perlombaan ini mengambil start di ketinggian 40 mil dekat puncak Everest, di Nepal. Untuk mengikuti lomba ini, pelari harus menghabiskan waktu minimal selama 26 hari untuk menyesuaikan diri dengan ketinggian yang ekstrim.

Rute yang akan dilalui biasanya tertutup salju, sehingga pelari harus ekstra hati-hati. Suhu di sini cepat berubah, mulai dari minus 5 derajat F dan 90% F di finish.

2. Antarctic 100K Marathon


Ada 10 edisi pada lari yang mengambil tempat di antartika ini. Lomba yang diadakan pada tiap bulan November ini berada pada suhu dibawah nol derajat. Namun hal ini tidak mengurangi daya tarik para pelari di seluruh dunia untuk berpartisipasi.

Pada event ini, tidak ada pelari yang memperoleh dukungan dari fansnya, bahkan tak ada satwa liar yang ada di sekitar itu. Lomba lari ini selain untuk mengetes daya tahan tubuh karena suhu yang dingin juga untuk mengetes mental karena sangat sepi.

3. Badwater Ultramarathon


Perlombaan ini dimulai pada pertengahan tahun 70an, event ini merupakan cikal bakal perlombaan ultra marathon dunia. Lomba lari ini dimulai dari sebuah gurun di California yang disebut “Death Valley” dan dilakukan pada Juli yang panasnya mencapai 3 digit derajat Fahrenheit.

Pada event ini, setiap peserta harus berlari nonstop sepanjang 135 mil yang melintasi dua puncak gunung. Akhir dari lomba ini berada di Mount Whitney. Untuk sampai ke garis finish, kurang lebih diperlukan 48 jam. Arthur Webb adalah orang tertua yang mampu menyelesaikan lari ultra marathon ini. Laki-laki yang berusia 70 tahun ini mampu mencapai garis finish dalam waktu 33 jam 45 menit.

4. Dragon’s Back Race


Berlari sejauh 188 mil melalui gunung Welsh di utara menuju selatan adalah kegiatan yang sangat sulit. Apa yang membuat hal ini seperti monster yang menakutkan? Selain melalui alam liar dan terpencil, tidak ada jalan di tempat ini.

Para peserta harus menemukan sendiri jalan melalui hutan dan bukit. Pserderta juga dihadapkan pada ketinggian yang jaraknya kurang lebih 8 mil. Perlu waktu lima hari untuk menyelesaikan misi ini.

Lomba ini sangat sulit, setelah edisi pertama pada tahun 1992, lomba ini tidak diadakan lagi selama 20 tahun. Rencananya tahun 2015 ini akan diadakan lagi dan diperkirakan rute-nya tidak berubah.

5. Grand to Grand Ultra


Ultra marathonini dilaksanakan pada bulan Oktober, dengan start tempat terpencil di sekitar Grand Canyon. Peserta minimal menghabiskan 7 hari perjalanan dari Utah menuju Pink Cliffts. Perjalanan dalam event ini menempuh jarak 170 mil melalui gurun, pasir yang lembut, lembah.

Pada 3 hari pertama adalah momen yang sangat melelahkan karena setiap peserta harus bisa menyelesaikan 108 mil. Dalam perjalanan, jangan heran ketika nanti bertemu bighorn, domba atau sejenis rusa.

6. Fat Dog 120


Pada event ini, pelari bisa menikmati indahnya Pegunungan Cascades di British Columbia setiap Agustus sekaligus menguji daya tahan fisiknya. Peserta Fat Dg 120 harus menempuh jarak sejauh 120 mil melalui du ataman di Propinsi Vancaouver , selain itu pelari juga harus naik setinggi 28,453 kaki melalui Skagit Valley. Jarak ini setara dengan permukaan laut ke puncak gunung everest.

Pemandangan di sini sangat indah, peserta bisa menikmati hijaunya hutan Alpine, danau, sungai dan padang rumbut. Dengan keelokan alam ini peserta diharapkan bisa mengalihkan perhatiannya dan bisa sampai ke garis finish dalam waktu 48 jam.

7. Marathon Des Sables


Bagaimana rasanya jika kita disuruh lari saat panas terik di siang hari? Pasti cepat lelah dan kepala jadi pusing. Nah, di lomba marathon Des Sables ini para peserta harus lari dalam kondisi suhu udara sekitar 48°C atau lebih.

Pertandingan yang sudah ada sejak tahun 1986 ini mengambil lokasi di Gurun Maroko, dan sudah banyak memakan korban. Ada yang hilang karena badai pasir, ada juga yang karena kelelahan. 

Maratthon ini juga di klaim sebagai marathon terberat di dunia. Para pelari harus menempuh jarak yang sangat panjang yakni sekitar 156 km. Hal ini tidak mudah dilalui mengingat setiap pelari harus berhadapan dengan cuaca terik yang menyengat.

8. Hardrock 100


Sesuai namanya, marathon ini akan menempuh bebatuan keras dan medan sangat ekstrim. Dan angka 100 menunjukan jarak 100 mil yang harus ditempuh oleh setiap pelari. Selain itu para pelari akan melintasi medan dengan ketinggian di atas 12.000 kaki dengan total 13 kali, dengan puncak tertinggi 14.048 kaki.

Pelari juga akan menghabiskan waktu sekitar 48 jam untuk medan lari yang sangat berat dengan cuaca yang sangat ekstrim dan penuh tantangan. Namun ke ekstriman ini akan diobati denga pemandangan pegunungan yang sangat indah. 


Referensi :
[1]. https://www.mnn.com
[2]. Kaskus.co.id

No comments:

Post a Comment

Komen yang mengandung Spam akan kami detete