Parallel Universe : Sebuah Misteri yang Belum Terpecahkan

Dunia paralel atau parallel universe adalah satu bagian dari teori ‘perjalanan waktu’ yang membuat kita tertarik. Banyak para pembuat film yang menggunakan teori ini untuk menyajikan cerita yang menarik. Bagaimana seseorang menyaksikan diri mereka sendiri di kehidupan lain, dalam situasi-situasi yang berbeda, pekerjaan yang berbeda, dan sebagainya.


Kenapa cerita tentang dunia paralel menjadi favorit? Sebab hal itu memungkinkan pengarang cerita menciptakan banyak versi dan kehidupan dari tokoh yang sama.

Dunia paralel merupakan kemungkinan-kemungkinan yang bersifat kondisional. Ilmuwan percaya bahwa dunia paralel tercipta setiap saat bagi setiap orang dalam kehidupan sehari-hari. Dunia paralel menyimpan pilihan-pilihan yang tidak kita ambil saat ini.

Nyata dan tidak nyata

Dalam pandangan bahwa waktu hanya berjalan satu arah, jika kita melakukan perjalanan waktu ke masa lalu, dan membunuh kakek atau buyut kita, tentunya hal itu berakibat mencegah kelahiran kita ke dunia. Akan tetapi, jika kita tidak pernah ada, kita tidak akan pernah melakukan perjalanan kembali ke masa lalu untuk membunuh leluhur kita. Dan kemungkinan kita tetap akan lahir ke dunia. Itu menjadi semacam siklus-tanpa-akhir yang membingungkan.

Sementara, dalam pandangan yang meyakini akan adanya dunia paralel, perubahan yang kita lakukan di masa lalu tidak berdampak pada dunia dimana kita hidup, melainkan hanya pada dunia dimana kita melakukan tindakan.

Jadi, jika kita melakukan seperti contoh diatas, dengan membunuh leluhur kita di masa lalu, kita mencegah kelahiran ‘diri kita’ di dimensi tersebut, bukan di dunia yang sama tempat kita hidup.

Bubble Theory (Black Hole Theory)

Teori ini menyatakan bahwa alam semesta yang sekarang kita kenal sebenarnya mungkin saja merupakan satu bagian dari semesta yang lebih besar, dan karena bagian-bagian lain dari semesta tersebut berada jauh sekali dari semesta kita, kita pun tidak bisa melihat atau mengobservasi semesta-semesta lain itu. Atau mungkin juga semesta-semesta lain tersebut berada pada black hole yang membuat kita tidak bisa menjelajahinya.

Bubble Theory

Teori ini bisa dibuktikan seandainya ada “alien” yang berkunjung ke bumi. Pada saat itu alien tentu datang dengan membawa universe-nya sendiri, sesuatu yang belum pernah kita lihat sebelumnya. Bubble theory juga menyatakan bahwa tiap-tiap semesta mempunyai hukum fisikanya sendiri-sendiri (contohnya, di semesta lain mungkin konstanta PHI bernilai 5, bukan 3.14 seperti di bumi), sehingga sebenarnya hukum fisika bumi-lah yang memungkinkan kita untuk tinggal di bumi. Mind blown. 😀

String Theory

Teori yang kedua adalah String Theory. Teori ini mengemukakan apabila semesta kita mempunyai 3 dimensi, maka mungkin saja semesta ini bagian dari semesta lain yang lebih besar yang mempunyai 9 dimensi. Ibaratnya seperti sebuah koran yang mempunyai banyak halaman, semesta kita hanyalah satu halaman dari “koran” yang lebih besar itu.

Parallel Universe Theory

Dan, inilah teori yang terakhir yaitu parallel universe theory. Teori ini melibatkan banyak “dunia” dan erat kaitannya dengan kuantum mekanik sehingga sampai sekarang para ahli masih dibingungkan oleh cara kerjanya.

Gampangnya seperti ini, ibaratnya kalian pergi ke masa lalu, katakanlah tahun 1980. Kemudian di tahun itu kalian membunuh seseorang. Jika biasanya kalian lantas beranggapan, bahwa orang tersebut akan terhapus dari masa depan. Namun kenyataannya adalah tidak. Hal ini disebabkan karena, dalam teori parallel universe ada banyak dunia yang berjalan secara paralel. Sehingga walau kalian membunuh seseorang pada tahun 1980, dan kemudian kembali ke tahun 2013, orang tersebut tetap akan hidup di tahun 2013, karena ada pada dimensi yang berbeda. Walau begitu, pada tahun 1980 dan kedepannya orang tersebut sudah mati dan tidak eksis. Inilah yang juga sering disebut dengan many worlds interpretation.

Konsep ini juga menyatakan bahwa ada banyak hal yang bisa terjadi di masa depan, yang bergantung terhadap keputusan yang kita buat saat ini. Setiap kali kita membuat suatu keputusan, maka satu universe baru akan terbentuk, dan di universe itulah kita hidup sekarang. Walaupun sebenarnya kita juga hidup pada semesta-semesta yang lain.

Contohnya pada saat kita memilih jurusan untuk kuliah, misal saya diterima di UI, ITB dan UGM. Kemudian saya memilih untuk berkuliah di UGM, pada saat itulah semesta baru terbuat yang menyatakan kalau saya kuliah di UGM. Namun pada semesta lainnya, ada saya yang sedang berkuliah di ITB maupun di UI. Tapi karena saya memilih UGM, maka semesta yang saya jalani adalah semesta dimana saya berkuliah di UGM. Dan apabila ada orang yang bisa berpindah dimensi, membujuk saya untuk masuk UI dan kemudian membunuh saya sewaktu berkuliah di UI, maka yang hilang adalah saya pada dimensi UI, namun di dimensi sekarang, saya masih hidup dan berkuliah di UGM.

Parallel Universe dan Fenomena Dejavu

Pastinya banyak orang yang merasakan fenomena Deja Vu, mungkin termasuk anda, itu adalah sebuah perasaan atau kesan bahwa anda pernah mengalami, menyaksikan atau memiliki pengalaman yang sama persis dengan sebuah peristiwa sebelumnya.

Makna dari Deja Vu berasal dari bahasa Prancis yang memiliki arti "Pernah Melihat". Ini adalah fenomena yang umum namun masih sangat sedikit untuk dapat dipahami. Sebagian besar dari kita saat berada ditempat yang baru namun kita merasa yakin bahwa kita pernah kesana atau berada disana sebelumnya, namun seringkali kita merasa kesulitan untuk memahami bagaimana hal tersebut mungkin terjadi padahal seingat kita tidak pernah kesana sebelumnya.

Untuk waktu lama, sensasi aneh ini seringkali dikaitkan dengan fenomena paranormal ataupun gangguan neurologis. Dalam beberapa tahun terakhir, para ilmuwan mempelajari fenomena ini dan sejumlah teori tentang deja vu muncul yang menunjukkan bahwa itu bukanlah hanya sebuah kesalahan yang terjadi dalam sistem memori otak kita.

Psikolog menyebutkan bahwa deja vu mungkin terjadi ketika aspek-aspek tertentu dari sebuah situasi saat ini mirip dengan aspek-aspek tertentu dari situasi yang pernah terjadi sebelumnya. Jika banyak terjadi tumpang tindih antara unsur-unsur dari situasi yang lama dengan siatuasi yang baru maka kita akan mendapatkan perasaan kesamaan yang sangat kuat.

Penjelasan alternatif lainnya adalah berkaitan dengan ramalan, kenangan hidup masa lalu, Clairvoyance (kemampuan supranatural untuk melihat sebuah objek atau perbuatan seseorang dimasa lalu), atau hal mistis lainnya yang memenuhi kondisi tertentu dalam perjalanan hidup.

Apapun penjelasan yang ada sebelumnya mengenai deja vu, deja vu tetap saja merupakan fenomena yang universal dengan kondisi manusia dan dasar dari penyebab mengenai fenomena ini masihlah tetap merupakan misteri.

Kemungkinan lain yang menarik adalah rahasia tersembunyi hubungan antara deja vu dengan dunia paralel (Paralel Universal). Seperti banyak yang sudah mengetahui bahwa multiverse adalah teori dimana alam semesta yang kita ketahui bukanlah satu-satunya alam semesta namun alam semesta ada banyak dan sejajar satu sama lain. Alam semesta yang berbeda-beda ini dalam teori multiverse disebut sebagai paralel universe (alam semesta paralel).

Menurut Dr Michio Kaku, seorang pengajar Fisika di City University of New York: Fisika kuantum menyatakan bahwa ada kemungkinan bahwa deja vu mungkin disebabkan oleh kemampuan anda untuk menyelip diantara dua alam semesta yang berbeda.

Dr Kaku menyebut nama Prof Steve Weinberg seorang ahli teori fisika dan pemenang hadiah nobel sebagai pendukung gagasan dari Multiverse. Weinberg menyebutkan bahwa ada jumlah yang tak terbatas dari dunia paralel bersamaan dengan dunia kita dalam ruangan yang sama.

"Ada ratusan gelombang radio berbeda yang disiarkan disekitar anda dari stasiun-stasiun yang jaraknya berbeda-beda, pada satu kejadian kantor, mobil anda atau ruang tamu anda penuh dengan gelombang radio namun jika anda menghidupkan radio anda hanya dapat mendengarkan satu frekwensi radio pada saat itu, frekwensi lainnya tidak satu phase satu sama lainnya"

Setiap stasiun radio memiliki frekwensi yang berbeda, energi yang berbeda akibatnya radio anda hanya dapat beralih ke salah satu siaran radio dalam satu waktu. Demikian juga dengan alam semesta kita, kita disetel ke frekwensi yang sesuai dengan realitas fisik kita.

Namun ada jumlah tak terbatas dari realita parelel yang bersamaan berjalan dengan kita di ruang yang sama namun kita tidak dapat mengatur untuk dapat pindah ke dunia paralel yang satu ke yang lainnya (masih belum bisa).

Sementara untuk radio dapat disetel untuk pindah ke frekwensi tertentu dan dengan demikian seperti sebuah stasiun radio tunggal alam semesta kita terdiri dari atom-atom yang berosilasi pada frekwensi yang unik yang tidak memberikan vibrasi pada alam semesta yang lain.

Alam semesta biasanya tidak "dalam fase /in phase", yang bergetar pada frekwensi yang sama, yang satu sama lain karena selisih yang disebabkan oleh waktu, namun disaat mereka "dalam fase" secara teoritis kita dapat "bergerak maju dan mundur" diantara alam-alam semesta itu.

Jadi meskipun masih "belum pasti" namun bisa jadi bahwa saat anda mengalami deja vu anda "bergetar bersama-sama" dengan dunia paralel anda lainnya seperti yang dikemukakan oleh Dr Michio Kaku.

Mungkin saja pengalaman deja vu kita adalah jendela bagi dunia paralel (paralel universe).


Referensi 
[1]. https://themoonhead.wordpress.com/2012/02/17/parallel-universe-misteri-dunia-paralel/
[2]. http://www.twoh.co/2013/04/pengantar-teori-parallel-universe/
[3]. http://life-a-big-mystery.blogspot.co.id/2012/10/dapatkah-parallel-universe-menjelaskan.html
[4]. space.com


No comments:

Post a Comment

Komen yang mengandung Spam akan kami detete